Sejak itu...
Sejak gurat itu terlukis di wajahnya
Dan warna kelabu yang terpasung menjiwai rasa
Seperti hari itu yang tersamar
Diantara biru dan....memudar
Beranjaklah...sudah hingga meniti sapuan hati
Yang berada di genangan kebencian
Kegamangan yang memuntah berbiak-biak
Ah.....sudahlah...
Lengkuh aku....sesanggukan aku....
Kecupan itu memutar kincir hati
Seakan biar dalam likat berkelabat kelam
Membelit....semacam tetesan yang berarak tinggalkan kenangan
Tiba-tiba kepakan sayap mengitari titisan rasa
Mencabut kuntum....berarak dalam rangkaian bunga janji
Oh...inikah...saat itu....
Kelas
Pyuw 060508
Selutan sepi
Sesepi ini seakan mengerang mengais bintang-bintang tuk berjatuhan
Menjatuhi ranting hingga berkelip
Terpancar hingga hati
Seseru apa?
Serupa bisikan yang berdentum
Seperti
Gemerincik bumi membasuh dalam hening
Tunggu....aku tertinggal pula
Percikkan itu sejenak saja
Mana... yang mampu membara
Meraih dan menyerap
Hinga kerikil-kerikil beranjak
Mengguguri kegamangan hari
Menghamparkan dan menghantarkan
Rasa tuk terpaut dalam naunganNya
Kelas
Pyuw 060508
Sang gelak
Gelaknya membuncah
Melebar...selebar hatinya
Yang terhampar di rerumputan
Dirabahi kisah seiring putaran jam dinding
Berdetak di lingkaranNya
Membekali alur di senja cinta yang tak pernah susut
Di sudut sang gelaklah
Aku tersebar wewangi hatinya
Lenggangannya bergegas kuasai hari
Hingga pukau hati tetap tertuju pada sang gelak yang menghibur diri
Kelas
Pyuw 060508
Ikut aku saja...
Desis sang terik menyelinap hingga keringat mengalir
Di sisi sengganh kasongan gerabah tua itu...
Ia membungkuk...bertapih
Menghampiri tiap hunian...
Baginya sepanjang pandangan adalah istana termegah
Terusir...tergengam recehan bahkan
Terteguk secangkir kenikmatan
Dari hati yang terharu
Dia berkebaya
Sudahlah
Sekang zaman beli via internet
Haruskah menitih tiap aspal yang membara
Haruskah menerjal tiap deru deras basahi ragamu
Haruskan semua.....bu...
Kemana anakmu......
Sudahlah...
Ikut denganku saja...bu....
Kembali
Tiap tikungan yang menghijau itu
Ku temukan cengkrama yang berdesir
Di dedaunan hijau ...menguning gugur dan kembali tumbuh.....
Hingga tiap tilas langkah berbekas
Menangkar kisah...di kelok rona gelak
membuai rasa yang hadir
Entah ....seterjal pendaki yang membuncah diantara gundukan-gundukan tinggi
Berkecipak setetes embun hingga mampu menghias
Dan...mampu membuka jalan dalam perjalanan yang
Semoga saja sang pengarak
dikehijauan yang membirukan hati
Sungguh ku ingin kembali....
Diantara ranting dan seteguk air dari akar rotan
disetiap kecuraman dan terjal
lengguh berkelabat rasa dalam genggaman....
kembalilah....
kalangisan,loksado
pyuw190508
yang bulan juni mana...juli juga....
BalasHapusme a hn
so di ajak gak tuh ibu hep ????
BalasHapus